• Bab 5. Peralihan Global Segera Menuju Pola Makan Nabati > Para Pemimpin Agama Membimbing Umatnya Menuju Cara Hidup yang Berbudi
      • II. Para Pemimpin Agama Membimbing Umatnya 
             Menuju Cara Hidup yang Berbudi

         

        Para pemimpin dan orang beragama harus berbicara mengenai hal ini, harus lebih mengambil posisi sebagai pimpinan untuk membantu publik memahami masalah besar yang sedang kita hadapi dan solusi untuk mengekang pemanasan global.

         

        Para pemimpin agama harus menjadi teladan bagi pengikutnya. Pertama, tentu saja, mereka harus mendorong pengikutnya untuk bervegetarian, berbuat baik dan menghindari kejahatan, mendorong mereka untuk melindungi lingkungan. Jika para pemimpin agama dapat mengumumkan kepada pengikut mereka untuk melakukan hal-hal ini maka Bumi kita akan terjamin aman dan akan terselamatkan, karena kedamaian dimulai dari piring makanan kita. Kedamaian dimulai dari meja makan kita.

         

        Para pemimpin agama dapat memberikan suara dan berusaha menjadi teladan hidup dari ajaran-ajaran mulia pendirinya seperti Yesus, Nabi Muhammad, Buddha, Krishna, Guru Nanak, dan sebagainya... yang mendukung gaya hidup vegetarian, penuh kasih. Kitab-kitab ajaran para suci ini semuanya menekankan perlunya saling memperhatikan dan menjadi pengurus yang baik dari Bumi kita.

         

        Dalam Kitab Suci Kristiani, dikatakan, “Daging untuk perut, dan perut untuk daging: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah.” Sutra Mahaparinirvana dalam agama Buddha juga menyatakan, “Makan daging menghancurkan benih cinta kasih dan setiap tindakan pemakan daging akan membuat takut semua makhluk karena tubuh mereka berbau daging.”

         

        Sebenarnya, Agama Kristen, Buddha, Hindu, Islam, setiap agama memberitahu kita: Jangan makan hewan karena mereka adalah ciptaan Tuhan.

         

        Aspek spiritual dari pola makan vegetarian (vegan) sangat jelas — tanpa kekerasan — “Jangan membunuh.” Ketika Tuhan berkata kepada kita, “Jangan membunuh,”  Ia tidak mengatakan hanya manusia; Ia mengatakan semua makhluk.

         

        Sangat jelas dalam Kitab Suci bahwa kita harus menjadi vegetarian (vegan). Dan dari semua aspek ilmiah kita harus menjadi vegetarian (vegan). Dan dari semua alasan kesehatan, sekali lagi kita harus menjadi vegetarian (vegan). Dan dari semua alasan ekonomis kita harus menjadi vegetarian (vegan). Dari semua aspek cinta kasih kita harus menjadi vegetarian (vegan). Dan untuk menyelamatkan dunia kita harus menjadi vegetarian (vegan).

         

        Dinyatakan dalam beberapa penelitian bahwa jika orang-orang di Barat makan makanan vegetarian sekali seminggu, kita dapat menyelamatkan 60 juta orang setiap tahun. Maka, jadilah pahlawan, jadilah vegetarian, dengan segala alasan. Tapi kenapa vegetarian (vegan)? Vegetarian (vegan) karena Tuhan di dalam diri kita menginginkannya.

         

        Oleh karena itu, para pengikut agama perlu diingatkan kembali bahwa untuk menyelesaikan masalah lingkungan, kita perlu melaksanakan ajaran-ajaran ini. Dan tindakan yang paling efektif, sesuatu yang bisa langsung dilakukan oleh para penduduk — menjadi vegan. Tentu saja, yang lain adalah “bertindak hijau” artinya merawat lingkungan dan berhemat dalam pemakaian.

         

        Menjadi vegan adalah hidup sesuai dengan kepercayaan agama kita yang sejati. Meninggalkan daging dan menjalankan gaya hidup nabati berarti kita menerapkan prinsip kasih ke dalam tindakan.

         

        Kita membacanya dan kita melaksanakannya, seperti tanpa kekerasan; kita memang harus mematuhinya. Kita tidak membunuh dan tidak mencuri, tapi kita menyelamatkan kehidupan dan berbuat amal. Kita saling mengasihi; saling menolong; dan kita menjaga standar moral kita. Apa yang bukan milik kita tidak kita ambil. Melainkan kita memberikan milik kita kepada yang membutuhkan. Semua agama mengajari kita hal itu, jadi kita hanya perlu melaksanakannya.

         

        Kita melihat kembali ajaran kita dan melihat apa yang telah diberitahu Guru-Guru kita, apa yang telah diajarkan para Nabi kepada kita. Hanya itu semua yang perlu kita lakukan. Bahkan tidak perlu melakukan yang lain. Kitab-kitab suci sudah cukup bagi kita untuk hidup dalam damai tapi hanya jika kita melaksanakannya.

         Kembali      Lanjut   
    • Bab 1.
      Bab 2.
      Bab 3.
      Bab 4.
      Bab 5.
      Bab 6.

    • Beranda  |   Penulis  |   Berita  |   Kolom  |   Resensi  |   Kutipan  |   Nara Sumber  |   Unduh  |   Umpan Balik  |   Baca dalam format HTML untuk koneksi internat lambat
    • Untuk pesan mendesak terbaru, harap kunjungi www.SupremeMasterTV.com Karya seni dan publikasi lain Maha Guru Ching Hai bisa dilihat di www.LoveOceanCreative.com
    • © 2011 The Supreme Master Ching Hai All rights reserved. *